Blog Details

10 Standar Lingkungan yang Dikembangkan oleh ISO/TC 207: Mendefinisikan Praktik Terbaik

10 Standar Lingkungan yang Dikembangkan oleh ISO/TC 207: Mendefinisikan Praktik Terbaik

5/5 - (2 votes)

ISO/TC 207 (Organisasi Internasional untuk Standardisasi/Komite Teknis 207) adalah komite teknis yang dibentuk oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) untuk mengembangkan dan memelihara standar internasional di bidang manajemen lingkungan. TC 207 bertanggung jawab mengembangkan standar yang membantu organisasi dan industri mengelola dampak mereka terhadap lingkungan dan mendorong praktik yang berkelanjutan.

Berikut adalah sepuluh standar lingkungan yang dikembangkan oleh ISO/TC 207:

1. ISO 14001: Sistem Manajemen Lingkungan

ISO 14001 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen lingkungan (SML). Standar ini membantu organisasi untuk mengidentifikasi, mengelola, meminimalkan, dan jika memungkinkan, menghilangkan dampak negatif terhadap lingkungan dari kegiatan mereka. Standar ini memberikan kerangka kerja yang dapat diadopsi oleh berbagai jenis organisasi, termasuk perusahaan swasta, organisasi nirlaba, dan sektor publik, untuk meningkatkan kinerja lingkungan mereka.

Tujuan Utama standar ini untuk membantu organisasi dalam mengembangkan sistem manajemen lingkungan yang efektif, mengidentifikasi aspek-aspek lingkungan yang signifikan, dan mengelola proses bisnis dengan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan. Menerapkan ini membuat organisasi mendapatkan keuntungan berupa efisiensi operasional, pemenuhan hukum, dan peningkatan reputasi perusahaan dalam hal keberlanjutan.

 

Baca juga : Sertifikasi ISO: Pengertian, Manfaat, Tujuan, dan Cara Mendapatkannya

 

2. ISO 14004: Panduan untuk penerapan ISO 14001

ISO 14004 adalah standar internasional yang merupakan panduan untuk penerapan ISO 14001, yakni standar sistem manajemen lingkungan (SML). Dan ISO 14004 memberikan informasi lebih lanjut dan detail tentang implementasi, pemeliharaan, dan peningkatan sistem manajemen lingkungan sesuai dengan ISO 14001. Standar ini dirancang untuk menjadi panduan dan pendukung bagi organisasi yang mengimplementasikan ISO 14001. Meskipun ISO 14001 memberikan persyaratan yang harus dipatuhi, ISO 14004 memberikan panduan praktis tentang cara memenuhi persyaratan tersebut.

ISO 14004, sebagai panduan praktis, membantu organisasi dalam menerapkan prinsip-prinsip dan persyaratan ISO 14001 dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks unik mereka. Ini adalah alat yang berguna bagi organisasi yang ingin memahami lebih mendalam tentang implementasi dan pemeliharaan sistem manajemen lingkungan yang efektif.

 

3. ISO 14006: Panduan untuk integrasi desain ekologis dalam sistem manajemen lingkungan

ISO 14006 adalah standar internasional ekologi yang memberikan panduan untuk integrasi desain dalam sistem manajemen lingkungan (SML). Standar ini, dengan judul lengkap “ISO 14006:2011 – Sistem manajemen lingkungan – Pedoman untuk menggabungkan ecodesign,” memberikan kerangka kerja bagi organisasi yang ingin memasukkan pertimbangan desain ekologis (ecodesign) ke dalam proses pengembangan produk atau jasa mereka.

ISO 14006 memberikan perhatian khusus pada integrasi desain ekologis dalam konteks sistem manajemen lingkungan. Desain ekologis bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja lingkungan produk atau jasa sepanjang siklus hidupnya. Standar ini juga memberikan panduan tentang cara mengintegrasikan aspek-aspek desain ekologis ke dalam sistem manajemen lingkungan yang sudah ada, terutama jika organisasi telah mengadopsi ISO 14001 sebagai bagian dari praktik manajemen mereka.

ISO 14006, bersama dengan ISO 14001, memberikan organisasi suatu kerangka kerja yang komprehensif untuk mengelola dampak lingkungan mereka dan memastikan bahwa pertimbangan lingkungan memainkan peran integral dalam keputusan desain. Standar ini memberikan panduan praktis untuk merancang produk dan jasa dengan pertimbangan terhadap kepunahan lingkungan sepanjang siklus hidup.

 

4. ISO 14015: Panduan untuk analisis aspek lingkungan dan dampak lingkungan

ISO 14015 Pengelolaan lingkungan — Pedoman penilaian uji tuntas lingkungan. Standar ini memberikan panduan tentang cara melakukan penilaian uji tuntas lingkungan (EDD) melalui proses sistematis dalam mengidentifikasi aspek, permasalahan dan kondisi lingkungan serta menentukan, jika perlu, konsekuensi bisnisnya.

Standar ini berguna untuk memastikan apakah organisasi sudah memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan peraturan mengenai sistem pengelolaan lingkungan. Bidang yang menjadi pusat perhatian adalah: prinsip audit, prosedur audit,kualifikasi auditor, penilaian lokasi, penyelidikan lingkungan. 

Tujuan ISO ini adalah untukmemungkinkan organisasi dari semua jenis atau ukuran untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang berkomitmen untuk bertanggung jawab pada lingkungan; seperti keberlanjutan sumber daya, pencegahan polusi, mitigasi perubahan iklim dan minimalisasi dampak lingkungan.

 

Baca juga : Mengapa ISO 45001 Penting? Manfaat dan Keuntungan bagi Lingkungan Kerja

 

5. ISO 14020 hingga ISO 14025: Standar label lingkungan yang mencakup pernyataan lingkungan produk

ISO 14020 hingga ISO 14025 adalah bagian dari serangkaian standar yang mencakup label lingkungan dan pernyataan lingkungan produk. Serangkaian standar ini memberikan pedoman dan kerangka kerja untuk memberikan informasi lingkungan yang dapat diandalkan kepada konsumen dan pihak-pihak terkait tentang kinerja lingkungan produk.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa standar dalam seri ini:

  • ISO 14020: Prinsip dan Pedoman Umum
    Standar ini memberikan prinsip-prinsip umum dan pedoman untuk pengembangan label dan deklarasi lingkungan. Ini memberikan landasan bagi standar lain dalam seri.
  • ISO 14021: Pernyataan Lingkungan Sendiri (Self-declared Environmental Claims)
    Menetapkan prinsip-prinsip untuk membuat pernyataan lingkungan sendiri oleh produsen atau pemasar produk. Ini memberikan panduan tentang tata cara dan istilah yang dapat digunakan untuk pernyataan lingkungan yang diberikan oleh organisasi sendiri.
  • ISO 14024: Label Lingkungan Jenis I (Environmental Labels and Declarations – Type I Environmental Labelling)
    Menyediakan panduan untuk pengembangan dan penggunaan label lingkungan jenis I. Label jenis I diberikan oleh pihak ketiga independen dan diatur sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh standar ini.
  • ISO 14025: Jejak Lingkungan (Environmental Labels and Declarations – Type III Environmental Declarations and Self-declared Environmental Claims for Products)

Memberikan panduan untuk menyusun dan mengkomunikasikan deklarasi lingkungan tipe III, yang dikenal sebagai “Environmental Product Declarations (EPD).” EPD memberikan informasi rinci tentang kinerja lingkungan suatu produk sepanjang siklus hidupnya. Standar ini juga mencakup kriteria untuk deklarasi lingkungan sendiri (self-declared).

Serangkaian standar ini memberikan kerangka kerja untuk pengembangan dan penggunaan label lingkungan serta pernyataan lingkungan produk yang transparan dan dapat dipercaya. Ini membantu konsumen dan pihak terkait lainnya untuk membuat keputusan yang lebih informasional tentang dampak lingkungan produk yang mereka beli atau gunakan. Produk yang diakui dengan label dan deklarasi lingkungan ini diharapkan memenuhi standar tertentu dalam hal keberlanjutan dan kinerja lingkungan.

 

6. ISO 14031: Panduan untuk penilaian kinerja lingkungan

ISO 14031 adalah standar internasional yang memberikan panduan untuk penilaian kinerja lingkungan. Standar ini membantu organisasi untuk mengukur dan menilai kinerja lingkungan mereka secara sistematis, memberikan dasar untuk evaluasi efektivitas sistem manajemen lingkungan yang telah diimplementasikan, serta membantu dalam proses pengambilan keputusan untuk perbaikan berkelanjutan.

Tujuan utama standar ini memberikan panduan pada organisasi dalam melakukan penilaian kinerja lingkungan. Ini termasuk evaluasi efektivitas kebijakan, program, dan proses yang telah diterapkan oleh organisasi untuk mengelola dampak lingkungan. Standar memberikan alat dan pedoman dalam menjalankan efektivitas untuk mencapai tujuan dan target lingkungan. Dengan menggunakan standar ini, organisasi memperoleh wawasan yang lebih baik tentang kinerja lingkungan mereka dan mengidentifikasi cara untuk meningkatkannya secara berkelanjutan.

 

Baca juga : Manfaat Sertifikasi ISO 14001:2015 Bagi Produsen dan Lingkungan

 

7. ISO 14040 hingga ISO 14049: Standar manajemen siklus hidup untuk evaluasi dampak lingkungan

ISO 14040 hingga ISO 14049 adalah serangkaian standar internasional yang membentuk kerangka kerja untuk manajemen siklus hidup (Life Cycle Assessment – LCA) dan evaluasi dampak lingkungan. Seri ini memberikan panduan dan prinsip-prinsip untuk mengukur dampak lingkungan produk atau jasa sepanjang siklus hidupnya. 

Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa standar di dalam seri ini:

  • ISO 14040: Manajemen Siklus Hidup – Prinsip dan Kerangka Kerja
    Menetapkan prinsip-prinsip dasar dan kerangka kerja untuk pelaksanaan LCA. Standar ini mencakup langkah-langkah utama dalam proses LCA dan memberikan dasar untuk mengembangkan metodologi LCA yang sesuai.
  • ISO 14041: Manajemen Siklus Hidup – Definisi Ruang Lingkup dan Kegunaan Data
    Memberikan panduan tentang bagaimana mendefinisikan ruang lingkup LCA dan pengumpulan data yang relevan. Ini membantu mengidentifikasi batasan dan tujuan analisis LCA.
  • ISO 14042: Manajemen Siklus Hidup – Penilaian Kinerja
    Menyediakan pedoman untuk melakukan penilaian kinerja ekonomi dan sosial dalam konteks LCA. Ini melibatkan pertimbangan dampak ekonomi dan sosial dari siklus hidup produk atau jasa.
  • ISO 14043: Manajemen Siklus Hidup – Interpretasi
    Membahas interpretasi hasil LCA, membantu dalam memahami dan menyampaikan informasi hasil LCA dengan benar dan tepat.
  • ISO 14044: Manajemen Siklus Hidup – Interpretasi
    Ini adalah revisi dari ISO 14043:2000 dan menyediakan panduan lebih lanjut tentang interpretasi hasil LCA.
  • ISO 14045: Manajemen Siklus Hidup – Pengecualian dan Klaim Umum
    Memberikan pedoman tentang bagaimana mengidentifikasi dan memahami pengecualian serta klaim umum yang dapat digunakan Persyaratannya
  • ISO 14046: Manajemen Siklus Hidup – Jumlah Jejak Air – Prinsip, Persyaratan, dan Pedoman
    Menetapkan prinsip, persyaratan, dan pedoman untuk mengukur jejak air suatu produk atau proses dalam konteks LCA.
  • SO 14047: Manajemen Siklus Hidup – Pendekatan Simplifikasi untuk Evaluasi Dampak Lingkungan Produk dengan Kategori dan Faktor Karakteristik
    Menyediakan pendekatan sederhana untuk melakukan evaluasi dampak lingkungan produk dengan menggunakan kategori dan faktor karakteristik.
  • ISO 14048: Manajemen Siklus Hidup – Data yang Digunakan dalam LCA
    Memberikan pedoman tentang data yang digunakan dalam LCA, termasuk pengumpulan, dokumentasi, dan kritik data.

Serangkaian standar ini menyediakan pedoman umum untuk pelaksanaan LCA dan evaluasi dampak lingkungan, membantu organisasi untuk memahami dampak lingkungan produk atau jasa mereka dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan dalam siklus hidupnya.

 

8. ISO 14064: Standar untuk pelaporan gas rumah kaca dan verifikasi

ISO 14064 adalah serangkaian standar internasional yang merinci persyaratan untuk pelaporan gas rumah kaca (Greenhouse Gas – GHG) dan verifikasi pernyataan pelaporan tersebut. Standar ini memberikan panduan yang bersifat konsisten dan dapat diukur untuk membantu organisasi melaporkan emisi dan penyerapan gas rumah kaca secara akurat dan transparan. 

Serangkaian standar ISO 14064 mencakup tiga bagian utama yakni: ISO 14064-1: Spesifikasi dan Panduan pada Tingkat Organisasi untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca, ISO 14064-2: Spesifikasi dan Panduan pada Tingkat Proyek untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca, dan ISO 14064-3: Spesifikasi dan Panduan untuk Verifikasi dan Pernyataan Pernyataan Laporan. Selain ketiga standar tersebut, ISO 14064 juga memberikan panduan mengenai perhitungan GHG untuk proyek-proyek yang melibatkan pengelolaan lahan, penggunaan lahan, dan perubahan penggunaan lahan (ISO 14064-4). 

Serangkaian standar ini dirancang untuk membantu organisasi secara konsisten melaporkan emisi dan penyerapan gas rumah kaca, memfasilitasi perdagangan karbon, dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. Dengan adopsi standar ini, organisasi dapat meningkatkan akurasi dan kredibilitas pelaporan mereka, sekaligus meningkatkan transparansi dalam upaya mereka untuk mengelola dampak lingkungan terkait gas rumah kaca.

 

9. ISO 14071: Panduan untuk mengintegrasikan aspek ekonomi dalam evaluasi dampak lingkungan

ISO/TS 14071:2014 Pengelolaan lingkungan — Penilaian siklus hidup — Proses peninjauan kritis dan kompetensi peninjau: Persyaratan dan pedoman tambahan untuk ISO 14044:2006. 

ISO/TS 14071:2014 memberikan spesifikasi tambahan pada ISO 14040:2006 dan ISO 14044:2006. Ini memberikan persyaratan dan pedoman untuk melakukan tinjauan kritis terhadap semua jenis studi LCA dan kompetensi yang diperlukan untuk tinjauan tersebut.

ISO/TS 14071:2014 memberikan spesifikasi tambahan pada ISO 14040:2006 dan ISO 14044:2006. Ini memberikan persyaratan dan pedoman untuk melakukan tinjauan kritis terhadap semua jenis studi LCA dan kompetensi yang diperlukan untuk tinjauan tersebut.

ISO/TS 14071:2014 menyediakan:

  • Rincian proses peninjauan kritis, termasuk klarifikasi sehubungan dengan ISO 14044:2006.
  • Pedoman untuk melaksanakan proses tinjauan kritis yang diperlukan, terkait dengan tujuan penilaian siklus hidup (LCA) dan tujuan penggunaannya
  • Konten dan hasil proses peninjauan kritis
  • Pedoman untuk meningkatkan konsistensi, transparansi, efisiensi dan kredibilitas proses tinjauan kritis.
  • Kompetensi yang dibutuhkan untuk reviewer (anggota internal, eksternal dan panel).
  • Kompetensi yang diperlukan untuk diwakili oleh panel secara keseluruhan.

 

Baca juga : ISO 14005 membantu UKM menerapkan ISO 14001 lebih mudah

 

10. ISO 14080: Panduan untuk manajemen resiko iklim

ISO 14080 Greenhouse gas management and related activities – Framework and principles for methodologies on climate actions (Manajemen gas rumah kaca dan aktivitas terkait – Kerangka kerja dan prinsip metodologi pada aksi perubahan iklim). Standar ini bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk adaptasi terhadap dampaknya dan mitigasi gas rumah kaca (GRK) untuk mendukung keberlanjutan. Tindakan tersebut dapat digunakan oleh atau untuk proyek, organisasi, yurisdiksi, sektor ekonomi, teknologi dan produk, kebijakan, program, dan kegiatan non-pemerintah.

Selain itu, standar ini akan membahas mengenai metodologi yang dapat digunakan oleh semua pihak berkepentingan dalam aksi perubahan iklim. Agar dapat dilakukan penempatan kegiatan aksi perubahan iklim yang sesuai, perlu dimulai dengan menentukan kerangka kerja sehingga didapatkan pengembangan metode konsisten dan dapat dibandingkan sebagai pedoman nyata.

 

Kesimpulan

Sepuluh standar ISO yang telah dibahas di atas, mulai dari ISO 14001 hingga ISO 14080, membentuk serangkaian pedoman dan persyaratan yang mengarah pada manajemen lingkungan, evaluasi dampak lingkungan, dan penilaian siklus hidup. Standar-standar ini menciptakan kerangka kerja yang holistik untuk organisasi yang berkomitmen pada tanggung jawab lingkungan.

Secara keseluruhan, standar-standar ini mencerminkan komitmen global untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mengubah dunia menuju praktik-praktik berkelanjutan. Standar ini menjadi alat bagi organisasi dan individu untuk berpartisipasi menjaga kelestarian planet ini, mendorong perubahan positif, dan menciptakan masa depan yang ramah lingkungan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat bersama-sama membangun dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Subscribe our newsletter

Open chat
Hallo,
Silahkan tinggalkan pesan Anda disini.