Blog Details

timbangan digital

Tips Perawatan Timbangan Digital Kalibrasi

Rate this post

Timbangan yang paling sering digunakan adalah timbangan digital, karena lebih akurat dan bisa menimbang dengan jumlah yang kecil dan juga bisa menimbang lebih dari satu bahan dalam satu wadah tanpa harus mengeluarkan bahan sebelumnya. Timbangan digital menggunakan listrik atau baterai dengan ukuran terkecil 1 gram dan ukuran terbesar 1-5 kilogram.

Cara perawatannya pun sangat mudah :

  1. Simpan anak timbangan pada kemasan aslinya (jika tersedia).

Umumnya anak timbangan dikemas dari pabrik menggunakan kotak yang dirancang khusus untuk menjaga kondisi anak timbangan agar tetap baik. Jauhkan dari debu dan kelembaban yang tinggi.

  1. Simpan timbangan di tempat sejuk.

Jangan menaruh barang di atas timbangan secara menetap (bukan dengan maksud menimbang). Letakkan timbangan di tempat yang sejuk, jangan di dekat api atau panas matahari secara langsung, agar timbangan tidak cepat rusak.

  1. Letakkan selalu timbangan di tempat yang datar.

Jangan meletakkan timbangan di atas meja yang lunak, atau di atas lantai yang rusak. Pastikan posisi level (kedatarannya) sudah disetel dengan baik.

  1. Lepas baterai jika timbangan tidak dipakai dalam jangka waktu yang lama.

Timbangan digital harus dalam keadaan mati bila tidak dipakai. Bila lama tidak dipakai, keluarkan baterainya.

  1. Lepas pan/plate jika timbangan tidak dipakai dalam jangka waktu yang lama atau ketika akan dipindahkan (khusus timbangan dengan pan/plate).

Lepaskan pan/plate timbangan jika tidak dipakai dalam jangka waktu yang lama, atau ketika akan dipindahkan ke tempat lain. Hal ini perlu dilakukan supaya sensor yang ada di dalam timbangan dalam kondisi stabil dan tidak mengalami goncangan.

  1. Jangan pernah memberi beban diluar kapasitas timbangan.

Timbangan dibuat dengan spesifikasi tertentu yang dapat rusak jika diberikan beban berlebih. Hindari memberi beban diluar kapasitas timbangan karena dapat merusak komponen-komponen yang ada di dalamnya. Jika diperlukan, berikan tanda peringatan kapasitas maksimal penggunaan, supaya pengguna (user) tidak salah dalam memberikan beban timbangan.

  1. Hindari memegang anak timbangan dengan tangan secara langsung.

Keringat dan zat lain yang menempel di tangan dapat menimbulkan korosi pada anak timbangan. Sebaiknya gunakan sarung tangan yang halus atau alat bantu yang sesuai (pinset non magnetik).

  1. Pastikan alat ukur dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah digunakan.

Penggunaan timbangan yang terlalu sering menyebabkannya alat ukur mudah kotor karena terkena debu, cairan yang ditimbang, atau serpihan-serpihan benda yang ditimbang. Lakukan pembersihan timbangan sebelum dan sesudah digunakan, karena jika kotoran tidak dibersihkan dalam jangka waktu yang lama, maka kotoran tersebut akan sulit dibersihkan.

  1. Jangan membersihkan anak timbangan dengan menggunakan cairan kimia yang keras.

Cairan pembersih yang keras dapat mengikis lapisan luar anak timbangan, sehingga nilai massa-nya dapat berkurang dari spesifikasi yang seharusnya.

  1. Bersihkan dengan kuas dan kain yang halus.

Bersamaan dengan proses pembersihan secara berkala, periksa kondisi anak timbangan apakah terdapat karat, jejak telapak tangan ataupun goresan. Gunakan kaca pembesar jika diperlukan untuk melakukan pengamatan.

  1. Perlakukan alat ukur dengan hati-hati!

Hindari terjadinya goresan pada anak timbangan. Goresan-goresan pada anak timbangan lambat laun dapat membuatnya keluar dari spesifikasi yang ditetapkan. Misalnya ketika baru dibeli, anak timbangan masih masuk spesifikasi kelas E2. Namun karena penggunaan yang tidak hati-hati, bisa saja nilainya tidak sesuai dengan spesifikasi kelas E2 lagi.

  1. Lakukan kalibrasi timbangan dan anak timbangan secara berkala pada laboratoriumkalibrasi yang terakreditasi.

Pastikan laboratorium kalibrasi yang akan melakukan kalibrasi timbangan dan anak timbangan Anda benar-benar kompeten dengan bukti akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Artinya, laboratorium tersebut menjalankan Sistem Mutu Laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025 secara konsisten.

 

Sumber : Ririn Puji Astuti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Subscribe our newsletter

Open chat
Hallo,
Silahkan tinggalkan pesan Anda disini.