Kecelakaan kerja di dunia industri masih sering terjadi di Indonesia. Berbagai faktor bisa menyebabkan kecelakaan kerja di suatu lokasi, yang bisa ditimbulkan oleh kondisi yang tidak aman (unsafe condition) atau aksi yang tindakan yang tidak aman (unsafe action).
Untuk menangani masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem yaitu penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Pedoman yang berisi perangkat aturan untuk mencapai K3 itu dapat menggunakan standar internasional ISO 45001:2018. Penerapannya dapat dilakukan dengan menggunakan konsep Plan-Do-Check-Action (PDCA). Berikut penjelasan lebih lanjut:
Mengenal Apa itu ISO 45001
ISO 45001 adalah standar ISO untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang diterbitkan pada Maret 2018. Tujuan ISO 45001 adalah pengurangan cedera dan penyakit akibat kerja, termasuk mempromosikan dan melindungi kesehatan fisik dan mental.
Standar ini didasarkan pada OHSAS 18001 , konvensi dan pedoman Organisasi Perburuhan Internasional , dan standar nasional. Ini mencakup elemen tambahan untuk OHSAS 18001 yang diganti selama periode migrasi tiga tahun dari 2018 hingga 2021. Mulai Maret 2021, perusahaan dan organisasi harus bermigrasi ke ISO 45001 untuk mempertahankan sertifikasi yang valid.
ISO 45001 mengikuti Struktur Tingkat Tinggi dari standar ISO lainnya, seperti ISO 9001:2015 dan ISO 14001:2015, yang membuat integrasi standar ini lebih mudah.
Berdasarkan penjelasan di atas, ISO 45001 bertujuan untuk menanggulangi semakin meningkatnya jumlah penyakit, kecelakaan, dan kematian yang timbul terkait pekerjaan di seluruh dunia.
ISO 45001 menyediakan kerangka kerja yang kokoh untuk mengelola risiko dan kesempatan yang timbul akibat K3, tempat kerja yang sehat dan aman, dan melindungi aset terpenting perusahaan, yaitu sumber daya dari penyakit kejiwaan dan fisik.
Baca juga : Certification Of ISO 45001:2018
Pengertian Konsep Plan-Do-Check-Action (PDCA)
Konsep Plan-Do-Check-Action adalah metode manajemen empat langkah yang berulang agar proses bisnis dapat mengontrol dan terus meningkatkan proses dan produk yang dihasilkan perusahaan. Empat tahap yaitu Plan (perencanaan), Do (melakukan), Check (pemeriksaan), dan Action (tindakan).
Konsep ini membuat bagaimana sistem mempengaruhi setiap proses dan setiap karyawan. Kemudian meluas ke setiap produk dan layanan yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan memerlukan konsep ini sebagai cara untuk mengevaluasi seluruh sistem manajemen.
Pengendalian proses pelayanan merupakan tanda peningkatan kualitas pelayanan, tetapi hal tersebut tergantung pada kesehatan dan vitalitas organisasi, kepemimpinan dan komitmen. Konsep PDCA menjadi pedoman untuk peningkatan kualitas berkelanjutan bagi setiap manajer dalam proses yang tidak berhenti tetapi meningkatkan ke keadaan ke arah yang lebih baik, dan diimplementasikan di semua departemen dalam organisasi perusahaan.
Penerapan ISO 45001 dengan Konsep Plan-Do-Check-Action (PDCA)
ISO 45001 dalam implementasinya menggunakan pendekatan sistem konsep Plan-Do-Check-Action (PDCA) sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Secara ringkas ada empat tahap dalam penerapannya yaitu perencanaan, melakukan, pemeriksaan, dan pengambilan tindakan.
Pendekatan empat tahap berkelanjutan biasanya dipakai untuk meningkatkan proses, layanan atau produk dalam manajemen proses bisnis. Berikut penjelasan lebih lengkap tentang konsep PDCA, yaitu:
-
Tahap Plan (Perencanaan)
Pada tahap perencanaan, perusahaan telah membentuk tim Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang bertanggung jawab atas pelaksanaan K3 di tempat kerja. Tim P2K3 merupakan badan pembantu di tempat kerja yang menjadi wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Pada tahap dilakukan mulai dari mengidentifikasi, menilai, dan pengendalian terhadap bahaya dan risiko pada setiap aktivitas operasional yang berjalan, menentukan target, sasaran, dan program-program K3. Perusahaan perlu memastikan rencana berjalan dengan baik dengan memetakan sejumlah hal penting, misalnya seperti:
- Masalah inti yang perlu diselesaikan
- Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
- Sumber daya yang diperlukan dalam memecahkan masalah.
- Dalam kondisi seperti apa rencana ini dipandang berhasil serta apa tujuannya.
- Apa solusi terbaik menghadapi masalah berdasarkan pada sumber daya yang tersedia.
Tim perlu memastikan semuanya bisa diketahui dengan matang pada tahap ini sehingga bisa membuat perencanaan yang baik sebelum berlanjut ke tahap berikutnya.
-
Tahap Do (Pelaksanaan)
Setelah membuat perencanaan yang matang beserta solusinya, maka tahapan selanjutnya dalam PDCA adalah melakukannya atau menguji coba. Perusahaan akan mengimplementasikan sejumlah program K3 yang telah dirancang seperti melakukan pengendalian risiko dan bahaya untuk mencapai target K3, termasuk di dalamnya adalah memberikan pelatihan K3.
Perusahaan bisa saja melakukan uji coba proyek percontohan skala kecil untuk mengukur apakah hasilnya sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Setiap perubahan yang terjadi dalam proses ini dapat dicatat karena itu bisa menjadi data-data yang penting dalam proses evaluasi selanjutnya.
-
Tahap Check (Pemeriksaan)
Pada tahapan pemeriksaan, perusahaan akan melakukan pemantauan kinerja K3 seperti dilakukan safety patrol dan pelaksanaan audit untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan K3.
Tahapan check merupakan upaya penting dalam siklus PDCA. Alasannya, dengan melakukan pemeriksaan akan mengetahui kesalahan dalam tahapan kedua yang sempat dilakukan.
Selain itu, proses pemeriksaan juga perlu dilakukan untuk menghindari proses kesalahan agar tidak berulang. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam proses ketiga ini untuk membuat proses berjalan dengan sempurna, seperti:
- Memeriksa apakah standarnya benar-benar sudah terpenuhi.
- Memeriksa apa yang berhasil dan salah serta mencari penyebab kenapa itu bisa terjadi.
- Tahap Action (Tindakan)
Setelah melewati tahap pemeriksaan, maka selanjutnya bisa melakukan tahap perbaikan. Perusahaan akan melaksanakan tindakan perbaikan yang perlu dilakukan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
Jika hasil dari peninjauan selama tiga tahap sebelumnya hasilnya cukup memuaskan, maka perusahaan dapat mengembangkan metode tersebut untuk terus dilakukan secara berulang. Namun, ditemukan kekurangan atau kesalahan, maka perusahaan bisa berupaya untuk segera memperbaikinya.
Baca juga: Kupas Tuntas Pentingnya ISO 45001 Tentang K3
Manfaat Penerapan ISO 45001 dengan Konsep PDCA
Penerapan ISO 45001 dengan konsep PDCA berguna sebagai cara untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dengan skala kecil untuk mempersingkat siklus kerja, menghilangkan pemborosan di tempat kerja, dan meningkatkan produktivitas. Manfaat PDCA sebagaimana berikut:
- Mempromosikan pemetaan otoritas dan tanggung jawab unit pada perusahaan.
- Sebagai mode kerja untuk meningkatkan proses atau sistem dalam perusahaan.
- Memecahkan dan mengendalikan masalah dengan serangkaian cara yang sistematis.
- Melakukan aktivitas perbaikan berkelanjutan untuk mempersingkat proses kerja.
- Menghilangkan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Dalam pengaplikasian ISO 45001 sistem manajemen K3 ini, terdapat berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi perusahaan seperti kesadaran pekerja yang harus senantiasa ditingkatkan dalam menerapkan sistem manajemen K3, misalnya pekerja yang lalai menggunakan APD, dan lain sebagainya.
Namun dengan adanya konsep PDCA, perusahaan akan senantiasa melakukan upaya penanganan dan perbaikan untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam menerapkan sistem manajemen K3.
Siklus PDCA berfungsi sebagai kerangka kerja yang sederhana tetapi sangat efektif untuk memperbaiki masalah perusahaan. Untuk membuat siklus PDCA ini diterapkan dengan sukses, diperlukan konsistensi antar tim untuk perkembangan berkelanjutan dan juga waktu yang tidak sebentar.