Perusahaan besar di seluruh dunia selalu mencari cara untuk berinovasi, menjawab tantangan, dan memaksimalkan potensi pendapatan. Di Indonesia, PT Mineral Industri Indonesia (Mind Id), sebagai BUMN holding industri pertambangan, menggelar ajang bergengsi Bigmind Innovation Award 2024. Ajang ini memberikan kesempatan bagi para inovator untuk menunjukkan karya terbaik mereka dalam sektor pertambangan dan hilirisasi. Penasaran siapa saja yang terpilih sebagai pemenang? Mari simak ulasan selengkapnya!
Apa Itu Bigmind Innovation Award 2024?
Bigmind Innovation Award 2024 adalah kompetisi yang diselenggarakan oleh Mind Id untuk menemukan dan mengapresiasi inovasi terbaik di sektor pertambangan. Kompetisi ini mengundang peserta untuk menampilkan ide-ide kreatif yang dapat membantu menghadapi tantangan di industri pertambangan Indonesia.
Kompetisi ini diikuti oleh 1.220 peserta yang mengirimkan 229 karya inovasi. Setelah diseleksi, 30 tim semifinalis terpilih untuk memperebutkan tempat di babak final. Pada akhirnya, enam tim terpilih sebagai pemenang, termasuk tim favorit yang mendapat apresiasi lebih.
Ajang ini terbuka untuk siapa saja! Tak hanya internal Grup Mind Id, tetapi juga masyarakat umum dapat berpartisipasi dalam kompetisi ini.
Melansir Media Indonesia, menurut SVP Indonesia Mining and Minerals Research Institute (IMMRI) Ratih Dewihandajani Amri, inovasi adalah kunci penting untuk beradaptasi dengan perkembangan cepat di industri pertambangan. Inovasi tidak hanya membantu meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi Indonesia.
Dalam Bigmind 2024, ada empat tantangan utama yang menjadi fokus:
- Peningkatan potensi pendapatan
- Meningkatkan operational excellence
- Pencapaian cost leadership
- Mewujudkan business sustainability
Baca juga : Unlock the Power of Certification: Keuntungan Memiliki Sertifikat ISO 45001:2018
10 Tim Finalis dan Pemenang Bigmind 2024
Bigmind Innovation Award 2024 telah menghasilkan berbagai inovasi luar biasa yang siap membawa industri pertambangan Indonesia ke level yang lebih tinggi. Dari 1.220 peserta, berikut adalah 10 tim finalis dan pemenang yang berhasil mencuri perhatian dengan ide-ide kreatif mereka.
1. Solid
Tim Solid dari PT Timah Industri meraih juara pertama dengan inovasi mereka yang mengubah dimethyltin dichloride (DMT) cair menjadi DMT solid. Inovasi ini digunakan sebagai bahan baku industri kaca surya. Dengan fokus yang sebelumnya pada stabilisator timah untuk PVC, PT Timah Industri kini mengembangkan proses ini dengan potensi pendapatan sebesar Rp58,16 miliar per tahun.
2. Dolomit dan The Boulder Bender
Juara kedua diraih oleh dua tim dari PT Aneka Tambang Tbk, yaitu Dolomit dan The Boulder Bender.
- Dolomit mengolah nikel kadar rendah dan silika/magnesium tinggi dengan penambahan dolomit, yang memungkinkan UBPN Pomalaa mengurangi biaya operasional pabrik smelter.
- The Boulder Bender memanfaatkan bedrock yang melimpah di IUP PT Antam Tbk untuk digunakan sebagai fluks modifikasi terak, menghasilkan efisiensi produksi nikel yang lebih tinggi.
3. Green-M
Green-M, yang terdiri dari Insitut Teknologi Bandung (ITB), PT Freeport Indonesia, dan University of New South Wales, meraih juara ketiga. Tim ini mengembangkan teknologi fotokatalis titanium dioksida (TiO2) yang dimodifikasi untuk mengubah emisi CO2 menjadi metanol hijau, sebuah bahan bakar ramah lingkungan yang dapat memanfaatkan energi matahari.
4. Next Bullion
Tim dari PT Timah Tbk meraih Harapan 1 dengan inovasi mereka yang memanfaatkan cadangan backlog besar untuk pemrosesan di Ausmelt. Inovasi ini meningkatkan kapasitas pemrosesan backlog lebih dari tiga kali lipat, berpotensi menghasilkan peningkatan produksi logam timah hingga 200 ton per bulan, dengan pendapatan mencapai Rp75 miliar per bulan.
5. Green Avengers
Green Avengers, yang datang dari PT Indo Mineral Research, Imperial College London, dan PT Central Mega Kencana, menempati posisi Harapan 2. Mereka mengeksplorasi solusi untuk memproses ulang limbah HPAL dengan menggunakan pelarut cairan ionik dan NaOH, yang tidak hanya mengurangi volume limbah tetapi juga menghasilkan produk sampingan bernilai.
6. Celebes EcoFusion
Tim dari PT Vale Indonesia Tbk berhasil meraih Tim Favorit dengan inovasi mulsaplastik daur ulang yang bermanfaat untuk pertanian. Inovasi ini mampu mencegah gulma hingga 97%, menghemat air 33%, serta menurunkan biaya operasional sebesar 10%. Limbah plastik diolah menjadi produk bernilai tinggi, memberikan keuntungan sekitar US$19.764,56/tahun.
7. Active Movement
Tim dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menciptakan INAFeed Tech, sebuah teknologi sistem breaker dan feeder untuk tungku reduksi aluminium. Teknologi ini memungkinkan pengontrolan material bahan baku dengan presisi tinggi, meningkatkan efisiensi operasional serta dilengkapi fitur keamanan Auto-Lock & Auto-Retract.
8. CISEA Team
Tim CISEA dari PT Bukit Asam Tbk mengembangkan Super App yang memungkinkan pengawasan seluruh rantai operasi pertambangan secara real-time melalui Internet of Things (IoT). Dengan aplikasi ini, setiap tahap dari penggalian hingga penjualan dapat dipantau, membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan mengurangi biaya operasional.
9. Wind of Change
Tim gabungan dari China University of Mining and Technology, ITB, PT Aneka Tambang Tbk, dan Marnov Electronics & Engineering mengembangkan sistem ventilasi sesuai permintaan (VOD) berbasis kecerdasan buatan untuk tambang bawah tanah. Teknologi ini dapat mengurangi konsumsi daya kipas hingga 43%, menawarkan solusi hemat energi yang signifikan dalam operasi tambang.
Baca juga : Pemanfaatan Teknologi dalam Penerapan ISO/SNI 21001:2018
Peran Akademisi dan Institusi Penelitian dalam Kompetisi
Kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri telah menjadi kunci penting dalam menciptakan solusi inovatif yang relevan untuk menghadapi tantangan global.
Dalam kompetisi Bigmind 2024, tim yang terdiri dari akademisi dan praktisi industri, seperti yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), University of New South Wales, dan lainnya, berhasil mengembangkan teknologi yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga langsung aplikatif dalam industri pertambangan. Misalnya, inovasi Green-M yang mengubah emisi CO2 menjadi metanol hijau, yang merupakan hasil kolaborasi antara ITB, PT Freeport Indonesia, dan universitas internasional, menunjukkan bahwa kolaborasi akademisi dan industri mampu menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan siap diterapkan dalam skala industri.
Kerja sama seperti ini memperkaya riset akademis dengan tantangan praktis di lapangan, sehingga menghasilkan inovasi yang benar-benar bisa menjawab kebutuhan dan permasalahan di industri.
Baca juga : Siap Hadapi Tantangan Bisnis 2025? Implementasikan ISO 14000 Sekarang!
Tantangan dan Prospek Masa Depan Inovasi di Industri Pertambangan
Industri pertambangan saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan besar, seperti emisi karbon yang tinggi, pengelolaan limbah yang efisien, dan kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi energi.
Tantangan ini semakin mendesak seiring dengan adanya regulasi yang lebih ketat terkait dengan keberlanjutan lingkungan. Inovasi yang lahir dari kompetisi Bigmind 2024 menawarkan solusi potensial untuk menjawab masalah tersebut. Sebagai contoh, tim Green Avengers yang mengembangkan solusi untuk mendaur ulang limbah HPAL menggunakan teknologi pelarut cairan ionik dan NaOH dapat membantu mengurangi volume limbah dan menghasilkan produk sampingan yang bernilai.
Selain itu, teknologi yang dikembangkan oleh tim Wind of Change, dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan ventilasi di tambang, dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan, yang sangat relevan dalam menghadapi tantangan efisiensi energi global.
Baca juga : PECB vs IRCA: Mana Sertifikasi ISO Terbaik?
Tren Terkini dalam Inovasi Industri Pertambangan
Industri pertambangan saat ini tengah menghadapi perubahan besar dengan tren teknologi yang terus berkembang, seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk mengelola operasi tambang secara lebih efisien.
Teknologi-teknologi ini memungkinkan pengawasan real-time yang lebih baik, meningkatkan keselamatan kerja, dan mengoptimalkan produksi. Di sisi lain, keberlanjutan energi hijau menjadi sorotan utama, dengan berbagai inovasi yang berfokus pada pengurangan emisi dan pemanfaatan sumber energi terbarukan.
Tim Green-M, dengan teknologi fotokatalis titanium dioksida untuk mengubah emisi CO2 menjadi bahan bakar, adalah contoh nyata dari bagaimana tren keberlanjutan energi dapat diintegrasikan ke dalam industri pertambangan. Dengan semakin berkembangnya teknologi ini, inovasi di masa depan diharapkan dapat membawa industri pertambangan menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Ingin meningkatkan kredibilitas dan efisiensi perusahaan Anda? Sertifikasi ISO adalah solusi tepat untuk memastikan standar kualitas dan keberlanjutan dalam operasional bisnis Anda. Dapatkan sertifikasi ISO yang sesuai dengan kebutuhan industri Anda dan buktikan komitmen terhadap kualitas dan kepatuhan. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami klik di sini.