Blog Details

BAGAIMANA PENERAPAN ISO 22301 BUSINESS CONTINUITY MANAGEMENT SYSTEM MEMBERI MANFAAT BAGI PERUSAHAAN

BAGAIMANA PENERAPAN ISO 22301 BUSINESS CONTINUITY MANAGEMENT SYSTEM MEMBERI MANFAAT BAGI PERUSAHAAN

5/5 - (1 vote)

Perjalanan bisnis tentunya tidak selalu berada dalam kondisi yang lancer dan aman-aman saja, faktor internal maupun eksternal dapat sekali menjadi penyebab terjadinya disrupsi pada perusahaan. Disrupsi ini seringkali terjadi dan memberi dampak pada keberlangsungan bisnis perusahaan. Contohnya wabah Covid-19 yang telah terjadi sejak awal tahun 2020, wabah ini cukup membuat guncangan besar bagi para pebisnis untuk mempertahankan keberlangsungan bisnisnya dan diantara mereka ternyata belum siap dengan kondisi seperti ini.

ISO 22301 Business Continuity Management (BCM) memberikan arahan bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan untuk merencanakan proses bisnisnya dengan mempertimbangkan risiko-risiko yang mungkin terjadi dan mempersiapkan disi untuk risiko tersebut agar perusahaan tetap berjalan pada masa disrupsi dan pasca disrupsi tersebut. Setidaknya perusahaan harus mampu mengidentifikasi keadaan disrupsi dan kondisi yang dapat ditoleransi oleh perusahaan terhadap pelanggan.

ISO 22301 Business Continuity Management (BCM) merupakan standar yang memberikan arahan bagi perusahaan untuk menyiapkan usaha-usaha agar bisnis tetap beroperasi kembali pada kondisi yang dapat diterima setelah terjadinya insiden disrupsi.

Baca juga :Manfaat dan Penting nya BCMS ISO 22301 Dalam Keberlangsungan Suatu Organisasi

Skema Business Continuity Management (BCM) dibawah ini menjelaskan bagaimana alur pengelolaaan keberlangsungan bisnis berbasis ISO 22301.

  1. Business Impact Analysis(BIA)
    Analisis yang dilakukan terhadap proses bisnis inti yang dapat memberi pengaruhi terhadap kegiatan bisnis perusahaan.
  2. Disruptive Risk Assessment(DRA)
    Penilaian yang dilakukan untuk mengklasifikasikan risiko-risiko yang timbul dari hasil Business Impact Analysis (BIA).
  3. Business Continuity Strategy(BCS)
    Strategi yang dipilih oleh perusahaan saat disrupsi terjadi. Strategi tersebut memberikan arahan agar bisnis perusahaan dapat tetap dijalankan dalam kondisi yang dapat diterima oleh pelanggan atau mitra kerja.
  4. Business Continuity Plan(BCP)
    Rencana yang ditetapkan secara sistematis sebagai respons dari kejadian disrupsi yang diidentifikasi. Berikut beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan untuk membuat BCP:

    • Emergency Respons Plan(ERP)
      Dokumen rencana tanggap darurat yang dapat ditentukan oleh perusahaan dengan tujuan membantu perusahaan agar tidak ada yang terdampak terhadap disrupsi.
    • Crisis Management Plan(CMP)
      Dokumen rencana koordinasi awal serta komunikasi yang perlu dilakukan saat terjadinya insiden disrupsi.
    • Disaster Recovery Plan(DRP)
      Dokumen yang memberikan gambaran rencana pemulihan pasca disrupsi, khususnya di bidang IT, yang berisi mekanisme failover dan failback, serta rincian sistem, infrastruktur, topologi, dan hardware pada DRC.
    • Post Incident Plan(PIP)
      Dokumen rencana kegiatan pasca disrupsi yang berisi mekanisme restorasi dan normalisasi.

Penerapan Business Continuity Management atau ISO 22301 sangat memberi manfaat bagi organisasi untuk mempersiapkan disinya dalam menghadapi disrupsi dan tetap bertahan pasca disrupsi terjadi. Diantara manfaat tersebut antara lain adalah:

  1. Meningkatkan ketahanan perusahaan
  2. Melindungi aset perusahaan
  3. Meningkatkan reputasi perusahaan
  4. Memastikan pencapaian sasaran perusahaan
  5. Membudayakan peningkatan berkelanjutan pada perusahaan

Penerapan ISO 22301 Business Continuity Management (BCM) merupakan salah satu antisipasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan sebagai alat respons terhadap kemungkinan kejadian disrupsi. Implementasi BCM yang efektif dapat mengendalikan perusahaan untuk bertahan selama dan pasca disrupsi. Hal ini sangat dirasakan manfaatnya pada kondisi saat ini, dimana krisis semakin dirasakan oleh industry akibat wabah yang terjadi. Untuk itu perusahaan dirasa sangat perlu mengimplementasikan BCM yang efektif untuk menghindari perusahaan dari kerugian dan kebangkrutan. Lebih dari itu semua, dengan keberlangsungan perusahaan dalam melewati disrupsi yang terjadi, kepastian pekerjaan karyawan dan kepentingan stakeholder dari perusahaan tersebut pun akan tetap terjaga.

 

Salam Improvement

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Subscribe our newsletter

Open chat
Hallo,
Silahkan tinggalkan pesan Anda disini.